Manajemen Pembelajaran Bahasa Indonesia di Perguruan Tinggi Untuk Penguatan Karakter dan Kreatifitas Mahasiswa
DOI:
https://doi.org/10.47453/eduprof.v4i1.114Keywords:
Indonesian Language, College and CharacterAbstract
Today's Indonesian language not only plays a role as a communication tool, but also has to understand its function as a unified language. In the present condition, the contribution is interpreted as an effort to build character. Basically, character values can be applied in various fields of science, including the Indonesian language. As for learning Indonesian in higher education, the authors choose to express the values contained in the learning materials as an effective way of teaching it to students who are teenagers aged 17-25 years. Efforts to instill character values and creativity for students are a form of support to prepare the younger generation to face Indonesia Gold 2045. In an effort to revive the character values of Indonesian youth, it is necessary to understand that the Indonesian language must be repositioned as an embodiment of youth patriotism in order to carry out the mission. The youth oath is to make Indonesian the language of unity. Through the Indonesian language, it is hoped that the youth can take lessons from the struggles of the youths who have declared the 1928 Youth Oath and are proud to state that Indonesian is a binding and unifying language.
ABSTRAKBahasa Indonesia dewasa ini tidak hanya memegang peranan sebagai alat komunikasi semata, namun juga harus dipahami fungsinya sebagai bahasa persatuan. Dalam kondisi kekinian kontribusi tersebut dimaknai sebagai upaya membangun karakter.Nilai-nilai karakter pada dasarnya dapat diaplikasikan dalam berbagai bidang ilmu, termasuk bahasa Indonesia. Adapun pembelajaran bahasa Indonesia di perguruan tinggi, penulis memilih untuk mengungkapkan nilai- nilai yang ada dalam materi pembelajaran sebagai cara yang efektif dalam pengajarannya kepada mahasiswa yang merupakan remaja berumur 17-25 tahun. Upaya penanaman nilai-nilai karakter dan kreatifitas bagi mahasiswa merupakan bentuk dukungan untuk mempersiapkan generasi muda menyongsong Indonesia Emas 2045. Upaya membangkitkan kembali nilai-nilai karakter pemuda Indonesia, maka perlu dipahami bahwa bahasa Indonesia harus direposisi kembali sebagai perwujudan sikap patriotisme pemuda agar bisa mengemban misi sumpah pemuda yakni menjadikan bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan. Melalui bahasa Indonesia, diharapkan para pemuda dapat mengambil pelajaran atas perjuangan para pemuda yang telah mendeklarasikan Sumpah Pemuda 1928 dan bangga menyatakan bahwa bahasa Indonesia sebagai bahasa pengikat dan pemersatu.