Implementasi Teori Belajar Humanistik dalam Pembinaan Perilaku Etis Islami di Sekolah
DOI:
https://doi.org/10.47453/eduprof.v4i2.203Keywords:
Teori Belajar, Humanistik, Perilaku etis IslamiAbstract
Penilitian ini bertujuan untuk mengakaji lebih dalam lagi ssejauh mana implementasi teori belajar humanistik dalam pembinaan perilaku etis Islami di sekolah menengah, perilaku etis Islami (akhlak mulia) adalah tujuan dari setiap pembelajaran yang laksanakan di seokolah, sebagaimana beberapa definisi belajar mengemukakan bahwasanya belajar untuk merubah sikap, perilaku peserta didik dari tidak tau menjadai tau. Tujuan Rasulullah diutus ke muka bumi adalah untuk menyempurnakan akhlak manusia. Perilaku Etis Islami meliputi budi pekerti yang luhur, sikap yang jujur, amanah, bertanggung jawab, sopan santun, menghormati yang lebih tua serta menyayangi yang kecil dan menghargai sesama. Tujuan humanisme Islam, yaitu kesempurnaan dan keselamatan manusia karena keagungan Allah, akan diwujudkan melalui pendidikan humanistik Islam. Sistem pendidikan ini akan melatih peserta didik untuk menjadi 'abd Allah dan khalifah Allah sebagai manusia yang berakhlak mulia.. Pendidikan humanistik memandang manusia sebagai manusia, atau makhluk Tuhan dengan ciri-ciri tertentu. Malik Fadjar mengatakan bahwa persoalan ini ditandai dengan kepemilikan hak asasi manusia dan hak hidup. Hal ini terbukti dalam kesamaan konsep pokok akhlak pada setiap peradaban dan zaman. Perbedaan perilaku pada bentuk dan penerapan yang dibenarkan Islam merupakan hal yang ma’ruf. Relevansi antara teoeri belajar humanisme dengan perilaku etis Islami yang terdapat dalam Al-Qur’an Q.S. Al Anbiya:107). Dan (Q.S. Saba’:28). Humanisme dan perilku etis Islami yang dimaksud dalam Islam adalah memanusiakan manusia sesuai dengan perannya sebagai khalifah di bumi serta memiliki akhlak yang mulia. Al-Qur'an menggunakan empat term untuk menyebutkan manusia, yaitu basyar, an-nas, bani adam dan al-insan.
References
Al-Qur’an Al-Karim
AS-Sunnah As Syarif.
A.MalikFadjar,ReorientasiPendidikan Islam(Jakarta:FajarDunia,1999),h.38
Abdurrahman Mas’ud, Menggagas Format Pendidikan Nondikotomik: Humanisme
Achmadi, Abu, dan Widodo Supriyono. Psikologi Belajar Jakarta: Rineka Cipta, 1991.
Burhanuddin, dan Moh. Makim. Pendidikan Humanistik, Konsep, Teori dan Aplikasi Praktis Dalam Dunia Pendidikan), Yogyakarta: Ar-Ruz Media,/1017.
Djiwandono, Sri Esti Wuryani. Psikologi Pendidikan, Jakarta: Grasindo,/1012.
Esti Wuryani Djiwandono, Sri. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Grasindo,/1012.
Fadjar, A. Malik. Reorientasi Pendidikan Islam, Cet. I, Jakarta: Fajar Dunia, 1999.
Fred Edwords, What Is Humanism, in http://www.americanhumanist.org/ Humanism/ What_is_Humanism. Diakses pada tanggal 18-1-2018.
Hamali, Oemar. Kurikulum dan Pembelajaran, Jakarta: Bumi Aksara,/1010.
https://www.kompasiana.com/afifaainin1234567/humanisme-dalampendidikan. Diakses pada tanggal 18-1-2018.
Jalaluddin. Teologi Pendidikan, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2003, h. 24.
Langgulung, Hasan, (1979), Beberapa Pemikiran tentang Pendidikan Islam, Bandung: Al Ma’arif.
Langgulung, Hasan, (2000). Asas-asas Pendidikan Islam, Jakarta: Al Husna Zikra. Bandung: Remaja Rosdakarya.
M. Quraish Shihab, Tafsir Al-Misbah Pesan, Kesan, dan Keserasian al-Qur‟an, …, volume 12, h. 616.
Paulo Freire, Pedagogy of the Oppressed, terj. Myra Bergman Ramos, New York: Penguin Books, 1972, h. 20.
Quthfi Muarif, Implikasi Konsep Humanisme dalam Pendidikan Islam: Telaah Filosofis atas pemikiran Ali Syari‟ati, Skripsi, Semarang:Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang, 2011, h.37.
Religiussebagai Paradigma Pendidikan Islam (Yogyakarta:GamaMedia,2002),h.135.
Sahabuddin., (ed.). Ensiklopedi Al-Quran : Kajian Kosakata, …, Cet. I, h. 1040.
Sahabuddin., (ed.). Ensiklopedi Al-Quran : Kajian Kosakata, Jakarta : Lentera Hati, 2007, Cet. I, h. 1040.
Sahabuddin., (ed.). Ensiklopedi Al-Quran: Kajian Kosakata, Jakarta: Lentera Hati, 2007, Cet. I, h. 1040-1041.