Artikel Strategi Strategi Pengembangan Pendidikan Islam
Strategi Pengembangan Pendidikan
DOI:
https://doi.org/10.47453/eduprof.v3i`1.78Keywords:
Strategi, Pendidikan Islam, PengembanganAbstract
ABSTRAK
Strategi Pengembangan Pendidikan Islam Berdasarkan Pendekatan Interdisipliner: Filosofis, Paedagogis, Psikologis dan Sosiologis.
Umat Islam Indonesia, sekarang sudah saatnya untuk memikirkan bagaimana upaya untuk mengantisipasi dan mengakomodasi perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di era pasca-modern ini yang semakin hari semakin mencuat, yang terkadang manusia sendiri confuse dibuatnya. Hal ini jelas berdampak kepada perspektif paradigma berpikir manusia dalam kehidupannya, baik pada level menengah ke atas maupun ke bawah, lebih-lebih kepada kelompok manusia yang tingkat pendidikannya masih relatif rendah, termasuk juga kalangan terpelajar atau generasi mudanya.
Apalagi kalau ditinjau dari perspektif agama, dimana para pelajar Islam umumnya relatif minim terutama yang hanya mengandalkan pendidikan agama mereka dari bangku sekolah saja, sementara tantangan hidup yang semakin pelik dan kompleks. Lebih-lebih pada awal memasuki millenium ketiga ini, dimana era komunikasi sedang bergulir, proses globalisasi memasuki penjuru negeri yang tak tersekat oleh batas-batas daerah atau letak geografis, sehingga tidak ada satu daerahpun yang lepas dari sighting teknologi informasi. Kondisi semacam ini akan memungkinkan masuknya nilai-nilai baru berupa materialisme, sekulerisme, hedonisme dan rasionalisme. Akibat yang sering muncul dari hal tersebut akan menggiring manusia mudah tereliminasi dalam kehidupan, disparitas psikologis yang berimplikasi pada pemunahan jati diri manusia (dehumanisasi), lahirnya komunafikan (hipokritisasi) dan dekadensi moral (demoralisasi). Hal ini justru yang dikuatirkan akan menampakkan terbentuknya life-style global yang destruktif atau gaya kehidupan baru yang tidak bermoral.
Untuk mengantisipasi hal tersebut masyarakat masih mempercayakan bahwa jalur pendidikan dianggap sangat dominan atau berkewajiban untuk membentuk manusia yang bermoral (mengintegrasikan imtaq dan iptek pada diri siswa), mendewasakan siswa atau sebut saja : memanusiakan manusia sesuai dengan fitrah insaniah yang diberikan Allah SWT. Dalam mengemban tugas suci selaku khalifah fil ardhi. Maka dari itu sudah seharusnya para pakar pendidikan Islam, pemerhati pendidikan dan tokoh masyarakat, membina dan mengembangkan atau bahkan membuat semacam lembaga pendidikan Islam yang dimenej dengan baik.
Melihat urgensi yang demikian substantif dari eksistensi pendidikan bagi masyarakat sekarang dan masa depan, untuk itu penulis terketuk hatinya mengadakan penelitian Berdasarkan Pendekatan Interdisipliner:Filosofis, Paedagogis, Psikologis dan Sosiologis] yang bersumber pada Al-Qur’an dan Al-Hadits, yang diintegrasikan dengan pendapat para ahli pendidikan, iptek dan evironment.
Dalam penelitian ini penulis menggunakan pendekatan metode analisis-deksriptif-argumentatif. Maka dari itu penulis secara kontemplatif-ijtihadi akan mencoba untuk membuat semacam upaya strategis dalam mengembangkan sekolah-sekolah Islam-alternatif, artinya suatu upaya mencari atau membuat strategi dari mulai kelembagaan, kurikulum, proses dan evaluasi yang Islami dengan tetap memperhatikan sisi iptek dan environment. Sehingga betul-betul merupakan suatu strategi pengembangan sekolah-sekolah Islam yang taqorrub-akomodatif kepada pendidikan (sekolah Islami) yang bermutu secara kaffah-feasable dan acceptable.