Konsep Moderasi Islam dalam Pendidikan Global dan Multikultural di Indonesia
DOI:
https://doi.org/10.47453/eduprof.v4i1.130Keywords:
Pendidikan multikultural, efek globalisasi, asimilasi budayaAbstract
The flow of globalization has dominated Indonesia as the party who is influenced, not the one who influences. Indonesia is one of the potential markets for the development of foreign cultures. This situation threatens the local culture which has a long tradition in the socio-cultural life of the Indonesian people. Aspects of education can not be separated from the effects of globalization, the rapid progress of science and technology has brought its own impact to the world of education. In recent years, many schools in Indonesia have adopted the international education system. This can be seen in schools with a bilingual approach, namely the use of foreign languages such as English and Mandarin as a second language that must be used in daily life at school. Educational levels from high school to university, both public and private, have opened international class programs. The real challenge faced by the local community is the effort to maintain the value of local norms and culture. The Indonesian people must be firm, at the same time open and tolerant, so that they can filter and adopt foreign cultures that do not conflict with local norms and culture. A firm stance is needed to avoid contamination of other cultural values that are contrary to local norms and culture.
ABSTRAKArus globalisasi yang berasal dari negara-negara maju telah mendominasi Indonesia sebagai pihak yang dipengaruhi, bukan yang mempengaruhi. Indonesia merupakan salah satu pasar potensial bagi perkembangan budaya asing dari negara maju. Situasi ini mengancam budaya lokal yang memiliki tradisi panjang dalam kehidupan sosial budaya masyarakat Indonesia. Aspek pendidikan tidak terlepas dari efek globalisasi, Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat telah membawa dampak tersendiri bagi dunia pendidikan. Dalam beberapa tahun terakhir, banyak sekolah di Indonesia yang mengadopsi sistem pendidikan internasional. Hal ini terlihat pada sekolah dengan pendekatan dua bahasa (bilingual), yaitu penggunaan Bahasa asing seperti bahasa Inggris dan Mandarin sebagai. Tantangan yang dihadapi oleh masyarakat sesungguhnya yaitu usaha mempertahankan nilai kearifan atau budaya lokal. Bangsa Indonesia harus tegar dan teguh pendirian, sekaligus terbuka dan toleran, agar dapat menyaring dan mengambil kebudayaan asing yang tidak bertentangan dengan norma-norma dan kebudayaan lokal. Sikap teguh pendirian diperlukan untuk menghindari kontaminasi nilai budaya lain lain yang bertentangan dengan norma-norma, etika kebudayaan lokal.
References
Arikunto, S., Prosedur Penelitian (Suatu Pendekatan Praktek). Rineka Cipta, 2002.
Asmawi, M. , N., Kebijakan Pendidikan Islam Pada Era Globalisasi, Pasar Bebas Dan Revolusi Industri 4.0. Scolae Journal of Pedagogy, 1(2), 101–109, 2019.
Bennett, C. I., Comprehensive Multicultural Education: Theory and Practice. Allyn And Bacon, 1986.
Camelia, A. , Suryandari, N,. Pendidikan Multikultural: Sebuah Perspektif Global. Edukatif : Jurnal Ilmu Pendidikan, 3(6), 5143–5149, 2021.
Damhuri, E., Ketika Islam Wasathiyah Jadi Primadona!, 7 Mei, 2018. Https://Www.Republika.Co.Id/Berita/Kolom/Resonansi/18/05/07/P8c6uj440-Ketika-Islam-Wasathiyah-Jadi-Primadona.
Departemen Agama RI. Etika Berkeluarga, Bermasyarakat dan Berpolitik. Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur’an, 90–91, 2009.
Fealy, G., Tradisionalisme Radikal Persinggungan Nahdlatul Ulama Negara, LKIS Pelangi Aksara, 1997.
Friedman, T., The World is Flat, A Brief History of the Twenty-first Century, Farrar Straus & Giroux, 2005.
Hirst, P. , Thompson, G., The Future of Globalization, Sage Journals, 37(3), 247–265 2000.
Hornby, A. S. , C. A. P. , L. J. W. (1974). Oxford Advanced Learner’s Dictionary. Oxford University Press.
Korten, D. C. , G. D., When Corporations Rule the World, 2001.
Meliani, F., Alawi, D., Yamin, M., Syah, M., Erihadiana, M., & Islam Negeri Sunan Gunung Djati Bandung, U. (2021). Manajemen Digitalisasi Kurikulum di SMP Islam Cendekia Cianjur Kata kunci. In JIIP-Jurnal Ilmiah Ilmu Pendidikan (Vol. 4, Issue 7). https://doi.org/https://doi.org/10.54371/jiip.v4i7.328
Meliani, F., Sunarti, E., & Krisnatuti, D., FAKTOR DEMOGRAFI, KONFLIK KERJA-KELUARGA, DAN KEPUASAN PERKAWINAN ISTRI BEKERJA, In Jur. Ilm. Kel. & Kons (Vol. 7, Issue 3, 2014. DOI: https://doi.org/https://doi.org/10.24156/jikk.2014.7.3.133
Micklethwait, J. , W. A., A Future Perfect: The Challenge and Promise of Globalization, Random House Publishing Group, 2001.
Misrawi, Z., Hadratussyaikh Hasyim Asy’ari Moderasi, Keutamaan, dan Kebangsaan. Jakarta, PT Kompas Media Nusantara, 2010.
Muchtar, Metode Penelitian Deskriptif Kualitatif, 2013.
Najmina, N., Pendidikan Multikultural Dalam Membentuk Karakter Bangsa Indonesia, Jurnal Pendidikan Ilmu-Ilmu Sosial, 10(1), 52–56, 2018.
Nursyamsi, M., Indonesia Contoh Moderasi Islam Bagi Negara Lain, Juli 27, 2018. Https://Www.Republika.Co.Id/Berita/Dunia-Islam/Islam-Nusantara/18/07/27/Pcihg2313-Indonesia-Contoh-Moderasi-Islam-Bagi-Negara-Lain.
Rosyada, D., Pendidikan Multikultural di Indonesia Sebuah Pandangan Konsepsional. Sosio Didaktika, 1(1), 2014.
Scholte, J. A., What Is Globalization? The Definitional Issue–Again. CSGR Working Paper, 109(02), 2002.
Sleeter, C. , G. C., An analysis of multicultural education in the United States. Harvard Educational Review, 57, 421–444, 1987.
Suradi, A., Pendidikan Berbasis Multikultural dalam Pelestarian Kebudayaan Lokal Nusantara di Era Globalisasi. Wahana Akademika, 5(1), 2018.
Tilaar, H. Multikulturalisme: Tantangan-Tantangan Global Masa Depan dalam Transformasi Pendidikan Nasional, Grasindo, 2004.
Unwanullah, A., Transformasi Pendidikan untuk Mengatasi Konflik Masyarakat dalam Perspektif Multikultural. Jurnal Pembangunan Pendidikan: Fondasi Dan Aplikasi, 1(1), 2012.