Strategi Guru Pendidikan Agama Islam dalam Penanaman Nilai-Nilai Pluralisme Agama Perspektif Islam
DOI:
https://doi.org/10.47453/eduprof.v4i2.151Keywords:
Agama, PluralismeAbstract
This paper discusses the strategy of Islamic religious education teachers in their efforts to instill the values of religious pluralism at SMP PGRI 1 Haurgeulis, Indramayu Regency with an Islamic perspective. This paper focuses on exploring the efforts and ways of Islamic religious education teachers in instilling the value of religious pluralism in various religious, cultural, racial, and ethnic backgrounds of students in the school, with the aim of building and creating integration wrapped in tolerance. Data sources were obtained through observation and unstructured interviews during July 2022. The differences in religious and ethnic backgrounds that exist in each individual of the school community are then addressed, realized and harmonious schools. However, actually the awareness of plurality should not only exist in teachers or teaching staff, but also must be instilled in every student, so that students not only know that they also know the values hidden behind the reality of religious pluralism in their school and in turn they are able to actualize it in the form of daily behavior
ABSTRAKTulisan ini membahas mengenai strategi guru pendidikan agama Islam dalam upayanya menanamkan nilai-nilai pluralisme agama di SMP PGRI 1 Haurgeulis Kabupaten Indramayu dengan perspektif Islam. Tulisan ini berfokus menelusuri upaya dan cara guru pendidikan agama Islam dalam penanaman nilai pluralisme agama di berbagai latar belakang agama, budaya, ras, dan suku para siswa yang berada di sekolah tersebut, dengan tujuan membangun serta menciptakan integrasi yang dibalut dengan toleransi. Sumber data diperoleh melalui hasil observasi dan wawancara tak terstruktur selama bulan Juli 2022.
Perbedaan latar belakang Agama dan etnis yang terdapat pada masing-masing individu masyarakat sekolah tersebut kemudian disikapi, disadari serta sekolah yang harmonis. Akan tetapi, sebenarnya kesadaran akan kemajemukan itu seharusnya tidak hanya ada pada guru atau staf pengajar saja, melainkan juga harus ditanamkan pada diri setiap peserta didik, sehingga peserta didik tidak hanya tahu bahwa mereka juga mengetahui nilai-nilai yang tersembunyi di balik realitas pluralisme agama di sekolahnya dan pada gilirannya mereka mampu mengaktualisasikannya dalam bentuk perilaku sehari-sehari.