Analisis Nilai-Nilai Humanisme Dalam Islam
Study Al-quran dan Ilmu Pengetahuan
DOI:
https://doi.org/10.47453/eduprof.v1i1.9Keywords:
Manusia, teori evolusi, amanah, al-insan, al-basharAbstract
The debate about the nature of human events has given rise to two major views, namely the viewpoint of science and according to the Koran. This view of science was represented by Robert Charles Darwin, through his theory of evolution. The theory of evolution states that living things, including humans, emerged through a gradual natural selection process ^ so that for some parties, God's role as creator will be disturbed. The theory of evolution's statement about the existence of living things by chance and not having purpose (non-purposive) makes the significance of God for life fade. Living beings will no longer need salvation from God because that religion is no longer needed. According to the Koran, the current generation of humans originated from one figure named Adam. an exception, he comes from the ground. It is explained in QS. 7: 189, 6: 98, QS. 30: 6 and QS. 41: 7-8. The information contained in several verses of the Koran confirms that the earliest humans who were created came from from the ground, while the next generation of humans was created from the essence of the humble water (semen). the breath of Allah SWT's spirit, which is a point of difference compared to other creatures of Allah SWT. Perfection and human excellence is what he finally called the Caliph to prosper the earth and all its contents.
Abstrak
Perdebatan tentang hakekat kejadian manusia, telah melahirkan dua pandangan besar, yakni pandangan dari ilmu pengetahuan dan menurut Al- quran. Pandangan ilmu pengetahuan diwakili Robert Charles Darwin, melalui teori evolusinya. Teori evolusi menyatakan bahwa makhluk hidup termasuk rnanusia, muncul melalui proses seleksi alam (natural selection} yang gradual^ sehingga bagi sementara pihak, peran Tuhan sebagai pencipta akan terusik. Pernyataan teori evolusi tersebut tentang keberadaan makhluk hidup secara kebetulan (by chance) dan tidak memiliki tujuan (non purposive} membuat signifikansi Tuhan bagi kehidupan meluntur. Makhluk hidup tidak akan lagi butuh penyelamatan dari Tuhan karena itu agama tidak lagi dibutuhkan. Menurut Al-quran, generasi manusia yang ada sekarang ini berasal dari satu sosok bernama Adam. Penciptaan Adam sendiri merupakan sebuah pengecualian, dia berasal dari tanah. Hal dijelaskan pada QS. 7: 189, 6: 98, QS. 30: 6 dan QS. 41: 7-8. Informasi yang terkandung beberapa ayat Al-quran menegaskan bahwa manusia awal yang diciptakan berasal dari tanah, sementara generasi manusia selanjutnya diciptakan dari saripati air yang hina (air mani). Komposisi penciptaan manusia ini juga dibekali dengan peniupan ruh Allah SWT, yang menjadi titik perbedaan dibandingkan dengan makhluk-makhluk ciptaan Allah SWT lainnya. Kesempurnaan dan keunggulan manusia inilah yang akhirnya ia dingkat khalifah untuk memakmurkan bumi dan seluruh isinya.
References
Abidin, Zainal, Filsafat Manusia: Memahami Manusia Melalui Filsafat, Cet. I; Bandung: Remaja Rosdakarya, 2000.
Abdullah, Abdiurrahman Saleh, Educational Theory: a Qur’anic Outlook, diterjemahkan oleh H. M. Arifin dan Zainuddin dengan judul “Teori-Teori Pendidian Berdasarkan Al-quran”, Cet. I; Jakarta: Rineka Cipta, 1990.
Abdurrahman, Aisyah (Bintusy Syathi’), Maqal fi al-Insan, diterjemahkan oleh M. Adib al Arif dengan judul “Manusia: Sensitivitas Hermeneutika Al-quran”, Cet. I; Yogyakarta: LKPSM, 1997.
Adian, Donny Grahal, Muhammad Iqbal, Cet. I; Bandung: Teraju, 2003. Ali, Yunasril, Manusia Citra Ilahi, Cet. I; Jakarta: Paramadina, 1997.
Badan Litbang dan Diklat, Penciptaan Manusia: Dalam Perspektif Al-quran dan Sains, Cet, I; Jakarta: Lajnah Pentashihan Mushaf Al-quran Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama RI, 2010.
Bucaille, Maurice, What is The Origin of Man?: The Answer of Science and The Holy Scripturer, diterjemahkan Rahmani Astuti dengan judul “Asal-Usul
Manusia Menurut Bibel, Al-quran dan Sains”. Cet. I; Bandung: Mizan, 1990.
Borcehert, Donald M., ed. Encyclopedia in Philosophy, Vol 4, Second Edition (Farmington Hills: Thomas Gale, 2006.
Grendler, Paul F.. “Humanism: Ancient Learning, Criticism, Schools and Universities,” dalam Angelo Mazzocco, Interpretations of Renaissance Humanism. Leiden; Boston: Brill, 2006.
Habermas, Jurgen, The Religion, San Fransisico: Ignatius Press, 2006.
Key, Alexander “The Applicability of the Term "Humanism" to Abū Ḥayyān al- Tawḥīdī” Jurnal Studia Islamica, No. 100/101, Tahun 2005
Japar, M., Zulela, M. S., & Mustoip, S. (2018). Implementasi pendidikan karakter. Jakad Media Publishing.
Kraemer, Joel L, “Humanism in the Renaissance of Islam: A Preliminary Study,
Journal of the American Oriental Society, Vol. 104, No. 1, Tahun, 1984.
Lubis, Nur Ahmad Fadil, “Mewujudkan Pribadi Muslim (Al-Insan al-Kamil): Sebuah Kajian Epistimologis”, dalam Farid Nasution (ed), Aktualisasi Pemikiran Islam, Medan: Widyasarana, 1993.
Manzur, Abu al-Fadl Jamal al -Din Muhammad bin Mukram Ibn, Lisan al-‘Arab, (Beirut: Dar Sadr-Dar Baerut, t. th.
Masduki, Humanisme Spiritual: Paradigma Pengembangan Masyarakat Islam dalam Filsafat Sosial Hossein Nasr, Cet. I; Jakarta: Referensi, 2014.
Machasin, Menyelami Kebebasan Manusia: Telaah Kritis Terhadap Konsepsi Al- quran, Cet. I; Pustaka Pelajar, 1996.
Madjid, Nurcholish, Islam Doktrin dan Peradaban: Sebuah Telaah tentang Keimanan, Kemanusian dan Kemoderenan (Cet. I; Jakarta: Paramadina, 1992
Madjid, Nurcholish, Islam Kemodernan dan Keindonesian, Cet. XI; Bandung: Mizan, 1998.
Miri, Seyyed Mohsen, The Perfect Man: Comparative Study in Indian and Iranian Philosophical Thought, diterjemahkan oleh Zubair dengan judul “ Sang Manusia Sempurna” Antara Filsafat islam dan Hindu”, Cet. I; Jakarta: Teraju, 2004.
Muqowim dan Syarif Hidayat, “Harun Yahya: Kreasionisme Islam untuk Meruntuhkan Teori Evolusi”, Jurnal Kaunia, Vol. I, No. 2, Oktober 2005.
Murata, Sachiko, The Tao of Islam: A Sourcebook on Gender Relationship in Islamic Thought, diterjemahkan oleh Rahmani Astuti dan M. S. Nasrullah dengan judul “Kitab Rujukan Tentang Relasi Gender dalam Kosomologi dan Teologi Islam, Cet. I; Bandung: Mizan, 1996.
Muthahhari, Murtadha, Perfect Man, diterjemahkan oleh M. Hashem dengan judul “Manusia Sempurna: Pandangan Islam Tentang Hakikat Manusia, Cet. II; Jakarta: Lentera, 1994.
Morkuniene, Jurate, Sosial Philosophy: Paradigm of Contemporary Thingking: Washington D. C. : The Council for Research in Values and Philosophy, 2004.
Nasution, Muhammad Yasir, Manusia Menurut Al-Ghazali, (Cet. I; Jakarta: Rajawali Pers, 1988
Nizar, Samsul, Filsafat Pendidikan Islam: Pendekatan Historis, Teoritis dan Praktis, (Cet. I; Jakarta: Ciputat Pers, 2002.
Norris, Pippa dan Ronald Inglehart, Sacred and Secular: Religion and Politics Worldwide, New York: Cambridge University Press, 2004.
Rahman, Fazlur, Tema-Tema Pokok Al-quran, Bandung: Pustaka, 1983.
Rajabi, Mahmoud, Insan Syenasi, diterjemahkan oleh Yusuf Anas dengan judul “Horizon Manusia”, Cet. I; Jakarta: Al-Huda, 2006.
Salim, Abd. Muin, Konsepsi Kekuasaan Politik dalam Al-quran, (Cet. I; Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 1994.
Sugiharto, Bambang, Humanisme dan Humaniora; Relevansinya Bagi Pendidikan,
(Cet. I; Yogyakarta: Jalasutra, 2008.
Sulaiman, Umar, “Membangun Model Kepemimpinan Pendidikan Islam Melalui Konsep Kekhalifahan”, Tesis, Makassar: PPs Universitas Muslim Indonesia, 2002.
Shariati, Ali, Man and Islam, diterjemahkan oleh M. Amien Rais, dengan judul “Tugas Cendikiawan Muslim”, Cet. II; Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2001.
Shihab, M. Quraish, Membumikan Al-quran: Fungsi dan Peran Wahyu dalam Kehidupan Masyarakat, Cet. XIII; Bandung: Mizan, 1996.
Syaukani, Lutfhi, “Membaca Kembali Humanisme Islam, Kuliah Umum di Komunitas Salihara, Sabtu 27 Juni 2009.
al-Thabari, Abu Ja’far bin Muhammad bin Jarir, Jami’ al-Bayan an-Ta’wil Ayi Al- quran, Vol. I. Ju. I Beirut: Dar al-Fikr, 1984.
Thayyib, Lalu Ibrahim M., Keajaiban Sains Islam: Mengungkap Kebenaran Islam Al-quran dengan Logika dan Ilmu Pengetahuan, Cet. I; Yogyakarta: Pinus Book Publisher, 2010.
Yahya, Harun, Menyibak Tabir Evolusi, terj: Efendi dkk, Cet. I; Jakarta, Global Cipta Publishing, 2002.
Zakariyyah , Abu al-Husain Ahmad ibn Faris ibn, Mu’jam Maqayis al-Lughat, Beirut: Dar al-Fikr, Juz IV, t. th.